Jumat, 03 Juni 2011

Nama : Fachrul Rizki Ramandha

Kelas : 4 EB 05

NPM : 20207422

IFRS

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.

Natawidnyana (2008), menyatakan bahwa Sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh International Accounting Standards Committee (IASC). Pada bulan April 2001, IASB mengadospsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan. Struktur IFRS International Financial Reporting Standards mencakup:

• International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001

• International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001

• Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)

– setelah tahun 2001

• Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC)

– sebelum tahun 2001

PSAK akan dikonvergensikan secara penuh dengan IFRS melalui 3 tahapan yaitu tahap adopsi, tahap persiapan akhir, dan tahap implementasi. Tahap adopsi dilakukan pada periode 2008-2011 meliputi aktivitas IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur, evaluasi terhadap PSAK yang berlaku. Pada 2009 proses adopsi IFRS / IAS mencakup:

1. IFRS 2 Share-based payment

2. IFRS 3 Business combination

3. IFRS 4 Insurance contracts

4. IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations

5. IFRS 6 exploration for and evaluation of mineral resources

6. IFRS 7 financial instruments disclosures

7. IFRS 8 segment reporting

8. IAS 1 presentation of financial statement

9. IAS 8 accounting policies, changes in accounting estimates

10. IAS 12 income taxes

11. IAS 21 the effects of changes in foreign exchange rates

12. IAS 26 Accounting and reporting by retirement benefit plans

13. IAS 27 Consolidated and separate financial statements

14. IAS 28 Investments in associates

15. IAS 31 Interests in joint ventures

16. IAS 36 Impairment of assets

17. IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent assets

18. IAS 38 Intangible assets

Pada tahun 2010 adopsi IFRS / IAS mencakup:

1. IFRS 7 Statement of Cash Flows

2. IFRS 20 Accounting for government grants and disclosure of government assistance

3. IFRS 24 related party disclosures

4. IFRS 29 Financial reporting in hyperinflationary economics

5. IFRS 33 Earnings per share

6. IFRS 34 Interim Financial Reporting

7. IFRS 41 Agriculture

Sedangkan arah pengembangan konvergensi IFRS meliputi:

1. PSAK yang sama dengan IFRS akan direvisi atau akan diterbitkan PSAK yang baru

2. PSAK yang tidak diatur dalam IFRS, maka akan dikembangkan

3. PSAK industry khusus akan dihapuskan

4. PSAK turunan dari UU tetap dipertahankan

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi.Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupapenjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan (Chariri, 2009). Konverjensi ke IFRS di Indonesia Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mematuhi Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS sepenuhnya. Batas waktu yang ditetapkan bagi seluruh entitas bisnis dan pemerintah untuk menggunakan IFRS adalah 1 Januari 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mulai pada tahun 2012 pun akan beralih ke IFRS. Menanggapi hal tersebut, maka SAP selaku penyedia software aplikasi bisnis terkemuka di dunia akan berperan aktif dalam membantu perusahaan di Indonesia mempersiapkan peralihan ke sistem pelaporan berstandar internasional atau IFRS. Hal tersebut dikemukakan oleh Setiadji Sunarsan, Consulting Country Manager Field Service Department PT SAP Indonesia pada Selasa, 18/05/2010.

Pemicu Munculnya Akuntansi Internasional

Beberapa pemicu munculnya akuntansi internasional dapat disebutkan sebagai berikut.
1.Salah satu pemicu utama munculnya akuntansi internasional adalah semakin luas dan besarnya jangkauan operasi MNC ( Multi National Corporation ). Dengan semakin besarnya jangkauan MNC ini, akan memengaruhi pasar uang dan modal internasional serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang menyertainya misalnya dikemukakan oleh Jacoby ( 1970 ) tentang perubahan perusahaan dari skala domestik menjadi skala internasional :
a. Perkembangan perusahaan menyebabkan impor bahan mentah dari luar dan ekspor ke pasar internasional.
b. Menbuka cabang-cabang penjualan di luar negeri.
c. Perusahaan memberikan lisensi atau franchising.


2.Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah dan sebagainya.


3.Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan internasional yang menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs valuta asing sehingga memerlukan informasi akuntansi.

4.Meningkatkan harga sumber-sumber alam dan komoditi serta monopoli.

5.Meningkatnya pertumbuhan ekonomi da aspirasi dunia ketiga.

6. Meningkatnya peranan pasar modal. Dari aspek pasar modal global ditemukan berbagai indikator
penting yang mau tidak mau memerlukan akuntansi internasional.
a. Cash flow dari transaksi overseas saat ini adalah US 1,4 triliun dollar per hari.
b. Ada kecenderungan volume capital market semakin meningkat.
c. Ada kecenderungan konsolidasi dan integrasi pasar modal dunia karena :
1.Mengurangi transaction cost
2.Masalah likuidasi
3.Semakin besar suatu pasar bursa semakin baik


7.Berubahnya Vision Pasar Modal, hal ini ditandai oleh :
a. Penggunaan Decimal Pricing dalam transaksi bursa.
b. Munculnya pasar yang saling terkait dalam transaksi bursa.
8.Pasar Modal USA Pasar Modal Amerika termasuk pasar modal yang paling cepat menjadi pasar global

SEKILAS TENTANG AKUNTANSI INTERNASIONAL

A. PERKEMBANGAN ILMU AKNUTANSI SECARA INTERNASIONAL
Ilmu akuntansi sudah ada dan telah dipraktekan sejak berabad-abad lalu oleh berbagai suku bangsa di dunia. Akuntansi mulai dikenal dengan pemakaian double entry. Pada saat itu dominasi Italia sangatlah kaut. Hal ini terbukti dengan ditemukannya buku karangan Luca Pacioli dengan judul Summa De Aritmetica, Geometrika, Proportioni et Proportionalita. Buku ini berisi pernyataan dan dalil sistematis yang mencakup sistem pembukuan berpasangan. Akuntansi berkembang pesat karena perkembangan ekonomi beberapa negara maju. Tantangan baru akuntansi muncul seiring dengan kuantitas dan kualitas kebutuhan informasi keuangan untuk bisnis maupun organisasi non bisnis. Oleh sebab itu masing-masing negara menyusun standar akuntansi sesuai dengan kebutuhan mereka.


B. PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI
Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan. Namun, di samping persamaan pengertian tersebut, akuntansi juga mempunyai perbedaan dalam penerapannya. Perbedaan yang timbul disebabkan oleh: Pertumbuhan ekonomi, Inflasi, Sistem politik, Pendidikan, Profesi akuntan, Peraturan perpajakan, Pasar uang dan modal.



C. EVOLUSI DAN PERAN BISNIS INTERNASIONAL
Evolusi dan perkembangan bisnis internasional dapat dijabarkan menjadi empat tahap yaitu :
a) Zaman Pra Industrialisasi
Zaman pra industri ditandai dengan terjadinya sistem merkantilisme yang disertai dengan alasan dominasi politik serta penjajahan yang terjadi pada abad ke-16 samapi abad ke-17
b) Zaman Industrialisasi
Pada akhir abad 18 sampai dengan abad 20 perkembangan teknologi industri dan transportasi meningkatkan arus barang dan jasa. Pada masa ini perkembangan bisnis sangatlah berkembang pesat.
c) Zaman Setelah Perang Dunia II
Pada masa ini stabilitas politik dunia mulai tertata rapi. Pertumbuhan bisnis internasional bertumbuh pesat. Permintaan barang dan jasa diimbangi dengan kemampuan produksi.
d) Era Multinasional
Pada masa ini aspek internasional fungsi-fungsi perusahaan semakin penting. Volume transaksi perusahaan internasional menjadi penyangga utama bagi ekonomi suatu negara.

D. ASPEK AKUNTANSI PADA BISNIS INTERNASIONAL
Dalam rangka bisnis internasional, perusahaan harus menyediakan informasi keungannya. Oleh karena itu, perusahaan akan menemui berbagai kendala misalnya perbedaan bahasa, mata uang dan standar akuntansi keuangan. Peran ahli akuntansi keuangan yang memahami berbagai bahasa, mata uang asing dan standar akuntansi internasional sangat penting untuk mengatasi masalah ini.

E. BIDANG AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi internasional meliputi dua aspek bahasan utama yaitu deskripsi dan pembandingan akuntansi dan dimensi akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek yang pertama, akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi dan praktek akuntansi pada berbagai negara serta membandingkan standar dan praktek tersebut pada masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi internasional juga membahas mengenai pelaporan keuangan, valuta asing, perpajakan, audit internasional serta manajemen untuk bisnis internasional.

Sumber :

http://zhes.wordpress.com/2011/04/08/pemicu-munculnya-akuntansi-internasional/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar