Jumat, 03 Juni 2011

Nama : Fachrul Rizki Ramandha

Kelas : 4 EB 05

NPM : 20207422

Perkembangan Akuntansi Internasional

I. PENDAHULUAN

Memasuki abad 21 ini, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan-pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperoleh interprestasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional. Denagn kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya manjadi suatu aspek integral dan keuangan global.

Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan, menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis/internasional melakukan fungsi jasa. Akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, social dan polotik dari masyarakat tempat dia beroprasi. Dengan demikian akuntansi harus berada tepat dalam kedudukannya yang berguna secara teknik dan social.

Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus, suatu proses yang tampaknya dilalui akuntansi secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip system pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Idustrialisasi dan pembagian tenaga kerja memungkinkan dibuatnya analisa perilaku biaya dan adanya akuntansi manajerial. Munculnya perusahaan modern merangsang pelaporan keuangan dan auditing periodic. Beberapa waktu yang lalu, akuntansi meperlihatkan kemampuannya untuk menarik perhatian public melalui akuntansi dan pengukuran sumber daya manusia, pelaporan dan audit atas tanggung jawab social berbagai organisasi. Saat ini akuntansi beroprasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sector public dan internasional. Akuntansi menyediakan informasi pasar modal, pasar modal besar, baik domestic maupun internasional. Akuntansi telah meluas ke dalam era konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam system dan prosedurnya. Dengan demikian akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan.

Menurut Choi dan Muller (1998; 1) bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional ke dalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) factor lingkungan, (2) internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) internasionalisasi dari profesi akuntansi. Ketiga factor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan menentukan arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan decade banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya evolusi dari “theorizing” ke “Conceptualizing”.

II. PEMBAHASAN

2.1 Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi

Telah banyak yang menyatakan bahwa akuntansi dipengaruhi oleh lingkungannya dan sebaliknya juga mempengruhi lingkungannya. Pada pokoknya, thesis ini menyiratkan bahwa inovasi dan perkembangan akuntansi dipicu oleh faktor-faktor non-akuntansi. Standar-standar akuntansi muncul ke permukaan setelah banyak akuntan mengalami tuntutan hukum, LIFO ditimbulkan oleh kondisi-kondisi inflasi, dan banyak pengungkapan-pengungkapan keuangan yang merupakan konsekuensi dari pasar modal public.

Choi et. Al (1998; 36) menjelaskan sejumlah factor lingkungan yang diyakini memiliki pengruh langsung terhadap pengenbangan akuntansi, antara lain :

1. Sistem Hukum

Kondisi standar-atandar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam sector swasta lebih sesuai dengan system yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasional lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian pada saat PD II memerlukan system akuntansi nasional yang sangat seragam untuk mengontrol semua aktivitas ekonomi nasional secara total.

2. Sistem Politik

Sistem politik yang beda pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena system politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke Filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia dan Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk memepengaruhi, antara lain akuntansi di Jepang dan Swedia.

3. Sifat Kepemilikan Bisnis

Kepemilikan public yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan public yang sangat tinggi atas saham-saham koprasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine accounting of wide open disclosure, sedangkan ketidak hadiran partisipasi public dalam kepemilikan saham perusahaan di Prancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi “insider” saja. Kepemilikan bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non public yang lebih kecil.

4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis

Ekonomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruhan hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membutuhkan system akuntansi yang berbeda dengan system akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.

5. Iklim Sosial

Iklim social turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggung jawab social, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar Swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relative ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian timur dan selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara social.

6. Tingkat Kompetensi Manajeman Bisnis dan Komunitas Keuangan

Komperensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.

7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif

Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak ini merupakan situasi bagi penilain persediaan LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan social yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon di beberapa negara Amerika Selatan.

8. Ada Legislasi Akuntansi Tertentu

Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-satndar pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.

9. Kecepatan Inovasi Bisnis

Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di Eropa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.

10. Tahap Pembangunan Ekonomi

Negara yang masih mengandalakan ekonomi pertanian membutuhkan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industry maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.

11. Pola Pertumbuhan Ekonomi

Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.

12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional

Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi factor-faktor dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasioanal beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.

2.2 Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional

Pendekatan yang dikembangkan olek Muller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki system ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makroekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.

Pola Makroekonomis

Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :

1. Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu Negara.

2. Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakan-kebijakan ekonomi nasional dalam lingkungannya.

3. Kepentingan public dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional.

Pola Mikroekonomi

Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari individu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel dari aktivitas ekonomi. Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.

Disiplin Independen

Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hak ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disopliun seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain, bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.

Keseragaman Akuntansi

Ada tiga pendekatan praktis atas pola pengembangan keseragaman akuntansi :

1. Pendekatan bisnis

Dalam pendekatan ini, keseragaman akuntansi ditujukan secara khusus kepada pemakai-pemakai tertentu data akuntansi. Pendekatan ini memeprtimbangkan secara penuh karakteristik-karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat dimana data dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan.

2. Pendekatan Ekonomi

Pendekatan ekonomi bagi keseragaman akuntansi pada dasranya adalah pendekatan makro. Pendekatan ini mengkaitkan akuntansi dengan kebijakan public. Badan-badan hukum dan peraturan public digunakan untuk menjalankan system yang telah tebentuk dalam pola pengembangan seperti itu. Pertimbangna-pertimbangan akuntansi teknis berada pada tingkat kedua, dan pertimbangan-pertimbangan kebijakan nasional berada pada tingkat paling atas.

3. Pendekatan Teknis

Pendekatan akuntansi teknis atas pengembangan keseragaman merupakan pekerjaan para akademis. Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan ini berusaha memeperoleh keseragaman dari prinsip-prinsip dasar pembukuan duble entry.

DAFTAR PUSTAKA

Frederick D.S Choi, Gerhard G. Mueller, 1992, Internasional Accounting, 2

edition, Prentice hall inc.

Harry I. Wolk, Jere R. Francis, Tearney, 1992, Accounting theory, 3 edition,

south western publishing co.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar